Friday, February 21, 2014

Buah Apel Malang

  Buah Apel dari Jawa Timur lebih dikenal dengan sebutan apel Malang. Namun salah satu produsen apel tropis terbesar saat ini justru ada di Nongkojajar, Pasuruan. Apel Nongkojajar ternyata dapat bersaing dengan apel luar negeri, dan bahkan diekspor ke Singapura.

Buah Apel Malang
Produsen buah apel Malang terbesar justru ada di Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Sentranya meliputi pertanian apel dua desa, yaitu Wonosari dan Andonosari. Wilayah ini terletak pada ketinggian 400-1.800 m dpl, dan kebun apel mulai dijumpai di daerah berketinggian di atas 900 m dpl. Tanahnya khas tanah pegunungan yang subur, andosol. Curah hujan rata-rata 2.900-3.00 mm/tahun dengan 9-10 bulan basah.

Dua kali berbuah setahun


Di iklim tropis buah apel dapat berbuah dua kali setahun, sesuatu yang tak mungkin terjadi di daerah subtropis. Di Eropa daerah asal apel, tanaman itu hanya mampu berbuah satu kali setahun karena terbentur dengan musim dingin bersalju. Sedangkan buah apel Nongkojajar setiap 6 bulan dapat dipanen hasilnya.

Selain dapat berbuah dua kali, apel di kawasan tropis dapat pula diatur agar mau berbuah secara bergilir sepanjang tahun. Di sana tanaman itu tumbuh subur pada ketinggian 900-1.200 m dpl, terutama di daerah berbukit-bukit yang pengairan dan kesuburan tanahnya bagus.

Lihat juga : - Aneka Buah Nasional Yang Potensial 
                    - Potensi Helikonia
                    - Budidaya Horenzo alias Bayam Jepang
                    - Mawar Baru, Tanah Baru

Teknik Perompesan Buah Apel


Budidaya buah apel berkembang pesat di Jawa Timur setelah para peneliti menemukan teknik perompesan daun dan pelengkungan dahan untuk memacu pembungaan tanaman. Perompesan pertama kali dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 tahun. Perompesan selanjutnya dilakukan setelah panen buah terakhir. Setelah dirompes, dahan atau cabang dibentuk, agar posisinya mendatar untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif yang menghasilkan bunga.

Agar produksi buah apel per tanaman tinggi, diperlukan pemupukan dan pemeliharaan intensif. Berhasilnya persarian pembungaan sangat tergantung cuaca. Kalau cuaca cerah seperti saat musim kemarau, pembungaan lebat dan 90% persarian berhasil. Kalau musim hujan, persariannya hanya 25% yang berhasil.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat.
Sumber : Majalah Trubus