Saturday, January 10, 2015

Cara Membuat Bubuk Sari Buah Jeruk

Cara Membuat Bubuk Sari Buah Jeruk - Pertanian dan peternakanku -


Tidak sembarang buah jeruk bisa diolah menjadi bubuk sari buah. Buah harus disortir, pilih yang betul-betul bagus, lebih sip kalau dipergunakan buah jeruk masak dari pohon. Buah dipetik, langsung diolah !

Selain dimakan dalam bentuk segar, buah jeruk banyak juga yang dinikmati orang dalam bentuk yang sudah diola. Jeruk manis, lemon, dan grapefruit misalnya, lebih praktis dan nikmat rasanya kalau diminum dalam bentuk sari buah.

Sari buah segar yang diminum langsung setelah buah jeruk diperas, biasanya masih harus diseduh dengan air, ditambah gula dan es dulu untuk memperoleh rasa asam - manis segar yang diinginkan.

Sari buah jeruk siap dihidangkan
Tapi banyak juga buah jeruk yang diolah menjadi sari buah awetan. Sari buah awetan yang siap minum, biasanya mengandung kadar gula antara 10-15 %, dengan derajat keasaman (pH) antara 3-4. Biasanya dihidangkan dalam botol, atau dikemas dalam kotak kertas berlapis plastik yang tidak tembus air.

Sari Buah Jeruk Bisa Dibuat Serbuk


Sari buah jeruk bisa juga diawetkan dalam bentuk serbuk. Ini memang lebih praktis disimpan, dibanding sari buah cair, karena lebih menghemat tempat. Selain itu juga jauh lebih tahan lama disimpan, kalau cara penyimpanannya baik dan memenuhi syarat. Kalau hendak diminum, tinggal dituangi air dengan perbandingan 1 : 1. Tapi ada juga yan boleh diseduh dengan air saja, tanpa ditambah apa-apa lagi, karena serbuk sari buah itu sudah dicampur dengan gula halus.

Bagaimana cara membuatnya?


Tidak sembaran buah jeruk bisa diolah menjadi bubuk sari buah. Diperlukan buah jeruk yang betul-betul sehat, dan tidak cacat. Paling bagus ialah buah yang ketika dipanen kadar gula dan asamnya paling tinggi. Ini berarti buah yang memang sudah masak pohon. Jadi nantinya, serbuk sari buah jeruk yang dihasilkan tidak akan pahit rasanya.

Buah jeruk yang akan diolah menjadi sari buah, harus disortir dahulu. Buah yang rusak dan busuk, disingkirkan. Begitu juga yang menunjukkan tanda kurang sehat, berjamur, dan hampir busuk, sebaiknya tidak ikut diolah.
Buah yang telah disortir, selanjutnya dicuci bersih, dengan jalan direndam dalam bak porselin berisi air yang mengandung kaporit 2 gram per meter kubik. Terutama kalau jumlanya banyak. Buah jeruk direndam selama 3 menit, kemudian dibilas dengan air bersih yang mengalir, agar sisa kaporit dan kotoran lain yang melekat pada kulit buah tercuci. Lebih sip lagi kalau proses penyucian ini dikerjakan dengan spraywash, karena proses penyuciannya bisa lebih cepat dan efektif, sedang air cuciannya langsung mengalir turun membawa kotoran.

Dengan dicuci serupa ini, kebersihan kulit akan lebih terjamin. Tanah, pasir, debu dan kotoran lain akan hanyut lenyap. Begitu pula sumber kerusakan dari mikro organisme (bakteri, jamur/cendawan) yang dapat mengakibatkan kebusukan sari buah jeruk yang akan dihasilkan bisa dikurangi.

Setela dicuci bersih, buah jeruk ditiriskan. Bila kulit buah sudah mengering, buah dibelah dua. Sarinya diperas dengan alat pemeras bergerigi. Hasilnya ditampung dalam wadah seperti teko, tapi kalau sudah terkumpul banyak, dituang dalam panci atau baskom yang lebih besar. Bisa juga sari buah jeruk diperas dengan alat (mesin) pengepres. Tapi ini baru bisa dilakukan, kalau buah  sudah dikupas kulitnya bersih-bersih, dengan pisau tahan karat.

Sari buah yang diperoleh ini, sebetulnya masih kasar, karena masih tercampur dengan serat dan biji. Untuk mendapatkan sari buah yang lebih murni, sari buah kasar ini masih harus disaring dulu. Untuk menyaring, sari buah kasar ini dicampur dulu dengan air masak yang telah didinginkan, perbandingan 1 : 1. Setelah diaduk rata, barulah disaring dengan saringan kasar (terbuat dari kain kelambu) dan diperas. Sisa yang tertinggal dalam kain penyaring berupa biji dan serat.

Sari buah jeruk ditiupkan airnya


Sari buah itu selanjutnya dituang rata dalam wadah dangkal tahan karat, yang permukaanya luas, untuk menguapkan kadar airnya. Penguapan dilakukan dalam ruangan hampa udara, agar prosesnya berlangsung dalam suhu rendah, sehingga aroma, rasa dan warna alami bubuk sari buah jeruk nantinya tidak rusak.

Penguapan berlangsung dalam ruangan bertekanan kurang lebih 15 kg/cm persegi atau 15 atmosfir, dengan titik didih penyulingan antara 35 derajat sampai 45 derajat celsius. Dengan penguapan "dingin" dalam ruangan hampa ini, 4/5 bagian air yang terdapat dalam sari buah jeruk bisa teruapkan.

Sebaiknya 10 persen air dari hasil penyulingan dikembalikan lagi pada sari buah pekat yang dihasilkan, untuk menjaga agar aroma buah jeruk tidak lenyap. Sari buah pekat selanjutnya didinginkan dan dibiarkan mengendap dalam ruang pendingin selama 3 hari. Suhu ruangan yang diperlukan adalah 0 derajat celsius. Setelah mengendap, sari buah diambil, sedang endapan kotor dipisahkan, tidak ikut diproses lebih lanjut.

Cairan kental yang telah bersih, selanjutnya didinginkan dalam lemari pendingin yang bersuhu antara 5 - 10 derajat celsius selama 3 hari. Baru kemudian diuapkan dalam lemari pengering pada suhu sekitar 50 derajat celsius. Pengeringan berlangsung sampai cairan dalam wadah menjadi kering dan padat.

Selanjutnya padatan sari buah kering berupa lempengan ini digiling atau ditumbuk menjadi serbuk yang halus. Kalau perlu, serbuk yang diayak dengan penyaring halus. Setelah diperoleh sari buah serbuk yang diharapkan, dapat dilakukan penambahan gula (berupa tepung yang sudah halus pula) sebanyak 1-2 kali berat serbuk sari buah jeruk murni. Jadi kalau akan diminum nanti (setelah diencerkan kembali dengan air), akan diperoleh cairan sari buah total yang mempunyai kadar gula sebanyak 10-15 persen.

Sebelum dipak dalam kantong pembungkus, kerapkali oleh produsen ditambahkan essence jenis jeruk yang bersangkutan kepada serbuk sari buah jeruk yang dihasilkan. Maksudnya untuk mempertajam aroma dan rasa yang tetap merangsang, meskipun bubuk sari buah itu nanti diencerkan kembali sebagai minuman. Essence jeruk berupa hesperidin dan sejenis minyak pengharum yang sangat spesifik aromanya.

Pengepakan dan penyimpanan serbuk sari buah jeruk ini bisa langsung dalam botol yang bersih dan steril, bisa juga dalam kaleng atau botol plastik yang baik mutunya. Penutupan tidak perlu pasteurisasi atau sterilisasi seperti pada bahan makanan awetan lain, karena dengan tingkat keasaman yang tinggi dan kadar air yang sangat rendah (dibawah 8 persen), jasad renik perusak akan sukar tumbuh dan berkembangbiak pada serbuk sari buah jeruk. Tentu saja ruang penyimpanan juga harus memadai. Bersih, kering dan bagus perawatannya.

Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus