Wednesday, March 26, 2014

Solusi Pakan Udang dengan ' Pengawetan ' Plankton

pertaniandanpeternakanku.blogspot.co.id

Kalau Artemia salina sebagai pakan udang alami terbaik sudah bisa dibudidayakan di Indonesia, bagaimana dengan penyediaan plankton sebagai pakan larva udang? Laju pencemaran yang semakin pesat sangat mengancam ketersediaan plankton di alam.

Solusi Pakan Udang

Pakan Udang Alami

Walaupun pakan buatan semakin banyak beredar di pasaran dan produsen berebut untuk mengklaim bahwa produk-nyalah yang terbaik, pakan alami tetap mutlak dibutuhkan. Tanpa pakan alami yang mencukupi dalam jumlah, ukuran dan mutu, larva udang yang dipelihara di tambak tidak mungkin hidup normal.

Selain itu, kandungan protein, lemak dan asam tak jenuh pakan alami cukup tinggi. Jadi wajar bila ingin berproduksi optimal dengan mutu baik, perusahaan tambak tergantung pada penyediaan pakan alami. 

Sesuai dengan siklus hidup udang di alam, pada masa-masa awal kehidupannya, larva udang memangsa diatomae seperti Skeletonema sp., Chaetoceros sp., dan Thallassiosia sp. Menjelang berubahnya larva menjadi pasca-larva, untuk mengganti diatomae ia sudah bisa mengkonsumsi Nauplius artemia.

Kultur murni

<a href="http://pertaniandanpeternakanku.blogspot.com/">Skeletonema sp.</a>
Skeletonema species

Keterbatasan serta biaya investasi yang besar untuk pembangunan sarana budidaya plankton mendorong Sub Balitkandita Gondol mengembangkan teknik 'pengawetan' plankton melalui penelitian dan pemantauan yang terus-menerus. Kultur murni Skeletonema sp. produksi Sub Balitkandita ini sekarang telah dimanfaatkan oleh sekitar 90% perusahaan tambak udang di Jawa Timur dan Bali.

Banyak manfaat yang akan didapat dari usaha 'pengawetan' plankton melalui kultur murni. Kultur murni plankton dapat tersedia setiap waktu tanpa mengenal musim. Dengan demikian tambak tidak lagi tergantung pada pasokan alam yang rentan terhadap pencemaran dan penyakit.

Tersedianya plankton juga akan mengatasi masalah biaya operasional tambak dan kekurangan tenaga ahli dalam menangani kultur plankton. Kultur murni yang mempunyai masa simpan lama merupakan langkah awal bagi konservasi plasma nutfah bahari. Upaya ini membuka pintu bagi pelestarian plankton yang mulai langka.

Selain manfaat di atas, penelitian ini juga menjadi ajang bagi para peneliti untuk mengembangkan keterampilan dalam teknik perpanjangan usia simpan plankton untuk kebutuhan tambak. Dalam bentuk kultur murni, plankton dapat hidup bertahun-tahun.

Lihat juga : - Rahasia Kecantikan Gadis Priangan
                      - Biawak Batik dari Irian
                      - Prospek Merpati Potong Sebagai Bisnis Yang Menguntungkan
                      - Solusi Telur Lele dengan Batu Bata

Cara - cara 'Pengawetan'

Skeletonema sp,. biasanya langsung diambil di alam dengan menggunakan plankton net. Hasilnya langsung dikultur secara massal dan siap digunakan sebagai pakan larva. Dengan cara ini, plankton hanya mampu hidup selama 2-3 minggu, karena saringan juga membawa kontaminan, kotoran, maupun mikro organisme pengganggu lainnya.

Nah, untuk memperpanjang usia plankton inilah perlu dilakukan pemurnian dan 'pengawetan'. Langkah yang dilakukan dalam 'pengawetan' plankton ialah sterilisasi peralatan dan air, pembuatan pupuk, dan 'pengawetan'. Sterilisasi alat yang terdiri dari tabung reaksi, erlenmeyer, gelas labu, pipot, dan petridish, dilakukan dengan mencuci lalu memanaskan pada suhu 110-120˚ C selama 30-40 menit.

Sedangkan air disaring dengan catridge filter (0,45-1,0 mikron) lalu disinari dengan ultraviolet. Salinitanya diturunkan sampai 2-4 ppt dengan cara penambahan akuades. Sedangkan media disterilkan dengan suhu 110-120˚ C selama 20-30 menit, lalu didinginkan.

Plankton selanjutnya dipisahkan dengan cara pemanfaatan pipa kapiler melalui isolasi pada media agar dan pengenceran beberapa kali untuk menghilangkan kontaminan, hingga didapatkan plankton yang diinginkan.

Untuk 'pengawetan', lama penyimpanan tergantung dari metoda yang dipakai. 'Pengawetan' dengan media agar dapat mempertahankan usia plankton sampai 3-4 bulan, sedangkan jenis Skeletonema sp. yang selnya berbentuk rantai hanya bertahan 1 bulan. Dengan demikian inokulasi ke media agar yang baru harus dilakukan tepat pada waktunya.


Sedangkan pengawetan dengan media cair dapaat mempertahankan usia plankton 1 bulan dalam tabung reaksi atau erlenmeyer tanpa aerasi. Plankton juga dapat dikeringkan dengan menggunakan dry freezer sebagai cadangan bila plankton hidup tidak tersedia. Biaya untuk itu juga tidak mahal.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat bagi anda dan mungkin juga orang  lain, silakan di share dan jangan lupa sertakan alamat website kami.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus