Thursday, January 1, 2015

Manfaat Sari Buah Nanas, Bisa Melawan Difteri

Kalau anak Anda demam badannya, lalu dilihat tenggorokannya ternyata meradang bengkak, itu tandanya ia terserang kuman tenggorokan. Di antaranya mungkin juga kuman difteri. Kuman ini, Corynebacterium diphtheriae, menyerang selaput lendir yang bertugas melindungi daerah tenggorokan. Bakterinya menyebarkan racun yang bisa menyerang seluruh tubuh.

Manfaat sari buah nanas
Sebenarnya penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak daripada orang dewasa.  Tetapi karena  anak-anak pada umumnya sudah diimunisasikan secara rutin dengan suntikan DPT (difteri, paratifus, dan tifus) di sekolah wajib, maka biasanya tidak terserang. Tetapi siapa tahu suatu ketika ia terserang juga?

Ia memang harus segera dibawa ke dokter untuk diobati, tetapi kalau dokternya jauh sekali, maka sebagai tindakan darurat dan perlindungan sementara, penyakitnya bisa diperingan dengan sari buah nanas, sebelum ia ditangani dokter yang berwajib.

Apanya yang berkhasiat?


Tanaman nanas, Ananas comosus, dari suku Bromeliaceae, sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia, melainkan dari Amerika Selatan. Ia diduga berasal dari lembah sungai Parana-Paraguay. Setelah dibudidayakan dipekarangan orang Indian Amerika Selatan, ia mulai dikenal oleh orang Spanyol dan Portugis, yang kemudian menyebarkannya ke seluruh daerah tropis bekas jajahan mereka, termasuk Filipina dan Maluku kita.

Penyebaran diteruskan oleh orang Belanda zaman dulu. Tanaman itu berupa terna yang kuat, dengan daun berduri dan buah semu yang berdaging tebal. Disebut buah semu karena sebenarnya adalah kumpulan tangai bunga yang bersatu membentuk poros yang membengkak. Poros bengkak inilah yang mengandung "sari buah" yang asam manis. Asamnya  karena kandungan vitamin C dan manisnya karena gula glukosa dan fruktosa (sedikit).

Selain vitamin C, sari buah itu juga mengandung bromelin; sejenis enzym pemecah protein. Sifat  memecah protein inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk melunakkan daging yang alot. Tepung bromelin sudah lama dipakai sebagai pelunak daging (seperti juga papain), sebelum dimasak.

Tetapi bromelin tidak hanya memecah protein dari daging  melainkan juga protein dari tubuh kuman-kuman, termasuk tubuh Corynebacterium diphtheriae, yang palsma selnya juga berupa protein. Itulah sebabnya bromelin dalam sari buah nanas bersifat anti radang, karena mampu menumpas kuman, penyebab peradangan itu.

Bagaimana memakainya?


Untuk memanfaatkan sari buah nanas sebagai obat antiseptik darurat (sebelum dokter datang ke poliklinik), diperlukan 3 buah nanas yang sudah masak dan dikupas kulitnya sambil dibuang matanya. Mata nanas ini sebenarnya bekas pucuk bunga yang sudah selesai bertugas (yaitu kawin melalui penyerbukan tepung sari). Jadi tidak berguna lagi.

Buah yang sudah dikupas dicuci bersih dan diparut, lalu diperas sarinya. Sari nanas ini boleh disaring lebih dulu sebelum dipakai, agar tidak tercampur ampasnya. Sari inilah yang dipakai untuk kumur.Sebaiknya kumur sampai terasa menggenangi daerah tenggorokan. Selesai dikumur-kumurkan, sari nanas diminum. Jadi ujung saluran makanan ke lambung pun bisa terkena juga. Siapa tahu, di daerah itu juga sudah terserang kuman difteri.

Kumur minum ini perlu dilakukan 3 kali sehari. Sekali kumur minum diperlukan sari nanas setengah gelas.

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus