Wednesday, January 21, 2015

Sambung Pucuk, Budidaya Bermanfaat Bagi Pohon Buah Alpukat

Dibanding Fuerte, alpukat Indonesia lebih baik. Alpukat mentega dan hijau panjang, 2 unggulan kita rasanya gurih dan legit di lidah. Buahnya berukuran lebih besar dan panjang. Sayangnya penyebaran ke-2 unggulan itu terbatas di Jawa Barat dan Jawa Timur. Faktor penyebabnya sangat klasik, masih merupakan tanaman pekarangan. Padahal budidaya intensifnya sudah siap, mulai dari pemilihan bibit sampai penanggulangan hama/penyakit.

Alpukat paling bagus diperbanyak dengan cara sambung pucuk. Hasil perbanyakannya bisa berbuah pada umur 5-7 tahun. Khusus untuk alpukat hijau panjang, penanaman bisa dari biji, tetapi baru berbuah pada umur 8 - 10 tahun.

Jika sambung pucuk, batang bawah diambil dari bibit asal biji yang telah tua. Tujuannya agar tanaman tumbuh kekar, lurus dan sehat. Ukurannya sebesar pensil dan berumur 2-4 bulan. Keping biji tanaman masih melekat utuh pada leher batang. Batang atas diambil dari bagian ujung cabang primer/sekunder. Sebaiknya diambil dari varietas unggul, seperti hijau panjang atau mentega.


Sambung Pucuk, Budidaya Bermanfaat Bagi Pohon Buah Alpukat
pertaniandanpeternakanku.blogspot.com


Bibit berumur 6 - 8 bulan, tinggi 75 - 100 cm dapat ditanam. Saat penanaman akar tunggang tidak boleh terlipat. Sebaiknya dipotong 20 cm di bawah leher batang. Diharapkan tanaman dapat tumbuh kekar dan pendek.

Jarak tanam 10m x 12m atau 12m x 12m. Lubang tanam berukuran 60cm x 60cm x 50 cm. Lubang dapat dibuat 2 minggu sebelumnya agar gas-gas beracun hilang. Lapisan tanah atas (setebal 20cm) dipisahkan dengan lapisan bawah. Kemudian dicampur pupuk kandang 40 kg baru dimasukkan ke dalam lubang. Untuk mencegah tanaman alpukat layu pakai pupuk kandang atau kompos yang sudah matang.

Lubang tanam siap dimasuki bibit alpukat, segera timbun kembali dengan tanah lapisan atas. Saat memasukkan, tanah sebaiknya ditekan miring ke arah akar. Dengan demikian munculnya rongga di tanah bisa dihindari. Rongga ini kelak terisi air sehingga aerasi jelek. Bahkan lama-kelamaan dijadikan sarang semut merah.

Perawatan Pohon Alpukat


Perawatan rutin yang dilakukan ialah pemangkasan agar tanaman alpukat tetap pendek karena alpukat tidak tahan tiupan angin. Pemangkasan dilakukan di tahun pertama dan kedua, sehingga muncul banyak cabang. Cabang sakit, terserang penggerek, tidak produktif, atau tumbuh benalu juga dibuang.

Imbangi pemangkasan itu dengan pemupukan. Pupuk berupa kompos atau NPK. Dosisnya 200-500 g/pohon, tergantung umur dan kondisi lahan. Tahun pertama diberikan NPK 200g meningkat sampai 500g/tanaman pada umur 3 tahun. Pemberiannya 4 kali selang 3 bulan. Bila tanaman alpukat mulai berbuah, NPK cukup diberikan 2 kali, sebelum berbunga dan setelah panen.

Penyakit yang kerap menyerang alpukat ialah Phytophthora cinnamomi, antraknosa dan burik. Cara mengatasinya dengan menyemprotkan fungisida Benlate 0,2%, Velimex 0,25%, Cuprafit 0,5% atau dapat dicegah dengan memberikan kompos ditambah aktivator Harmony BS dan Harmony P. Di daerah banyak hujan, aerasi buruk, porositas rendah, penyakit cendawan, busuk akar/leher batang sering ditemui menyerang alpukat, sehingga sekonyong-konyong tanaman mati.
Panen alpukat dapat dilakukan bila buah alpukat telah tua. Ciri-cirinya warna pudar, tampak ringan, bila digoyang mengeluarkan suara (koplak). Pematangan buah dipengaruhi suhu udara. Semakin dingin suhu, makin tinggi tempat tumbuh, makin lama umur buah alpukat menjadi matang. Proses pematangan di pohon hampir sama, berkisar 1 bulan. Buah alpukat dipanen tua akan matang antara 5-15 hari. Saat memanen, buah sebaiknya tidak dijatuhkan ke tanah. Buah menjadi memar dan setelah matang akan busuk. Buah mudah terinfeksi penyakit antraknosa sehingga rasanya pahit.
Lihat juga : Budidaya Buah Anggur Hijau

Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus