Monday, January 5, 2015

Cara Menanam Tomat Lengkap

Untuk dapat melakukan cara menanam tomat yang baik, pertama kita harus mengetahui bibitnya. Kalau kita sudah tahu persis jenis tomat mana saja yang cocok ditanam di tanah kita, tentu kita akan lebih yakin menanamnya. Apalagi kalau kita mau telaten mengikuti petunjuknya satu persatu. Tanaman tomat kita akan tumbuh subur.

Cara Menanam Tomat yang Pertama dengan Memilih Benih yang tepat


Benih tomat yang baik memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman tomat dikemudian hari kelak. Kalau benih jelek, tanaman akan mudah terkena serangan penyakit dan hasil buahnya pun jadi kurang memadai. Benih tomat siap semai banyak dijual orang. Dari benih lokal sampai benih luar negeri yang khusus didatangkan dari Denmark dan New Zealand dalam kemasan 10 gram.

Ada cara yang cukup mudah untuk memperoleh benih tomat sendiri yang baik. Sebelumnya, ditentukan dulu jenis tomat apa yang ingin kita tanam, dan cocok dengan ketinggian tanah kita. Lalu tinggal mencari buah tomat masak yang bagus saja. Tomat masak ini dibelah dua dan dikeluarkan bijinya, untuk direndam dalam air bersih selama 4 hari.

Biji tomat yang baik akan mengendap ke bawah dan lendir yang melekat akan terlepas dengan sendirinya. Setelah 4 hari, air rendaman dibuang bersama lendir dan biji tomat yang mengapung. Biji dibilas berkali-kali sampai bersih benar. Sesudah itu bisa kita semaikan, dan sisanya kita simpan dalam alumunium foil, atau botol berwarna gelap yang ditutup rapat dan simpan di tempat sejuk dan kering.

Kapan Menanam Tomat


Hampir semua jenis tomat baik ditanam pada awal musim kemarau atau dua bulan sebelum berakhirnya musim penghujan. Pengaturan air dapat kita laukukan lebih mudah, sementara sinar matahari bagi pertumbuhan tanaman dapat kita peroleh. Sebaliknya, kalau kita mulai menanam tomat pada awal musim hujan banyak ruginya.

Udara yang lembab dapat membusukkan akar tanaman, belum lagi macam-macam penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman kelak. Kalau mau nekad bisa juga. Tapi harus memasang atap dari plastik, supaya air hujan tidak merusak tanah disekitar tanaman tomat. Tentu saja perlu perawatan yang lebih intensif.

Kalau sudah setengah mati merawat tanaman, hasilnya masih juga kurang memuaskan, ya terima sajalah! Tomat memang enggan kelebihan air dan udara dingin yang terlalu menisik. Dari pengalaman petani Jawa Barat, paling aman menananm tomat pada awal musim kemarau saja.

Pada musim hujan, lahan ditanami jenis  sayuran lain yang lebih tahan terhadap udara dingin dan lembab. Tapi harus diingat, bahwa tanah untuk cara menanam tomat tidak boleh tanah bekas menanam terong, kentang, tembakau atau cabe. Jenis-jenis tanaman ini masih satu famili dengan tomat, sehingga penyakit yang mereka tinggalkan mungkin sekali menulari tanaman tomat.

Pertaniandanpeternakanku  -  Cara Menanam Tomat Lengkap

Menyemai dan menyapih


Benih yang sudah kita peroleh, perlu disemaikan dulu ditempat persemaian. Boleh berupa kotak persegi empat dari kayu yang dasarnya diberi lubang-lubang kecil. Ukuran kotak persemaian cukup 75x75x15 cm. Campurkan tanah, pasir dan kompos matang dengan perbandingan 2:1:1 dan timbunkan ke dalam kotak.

Sehari sebelum kita tanami, tanah persemaian ini kita siram air dengan gembor supaya cukup lembab. Baru besok sorenya kita taburi benih tomat. Supaya bisa tumbuh baik, sebelum disemai benih tomat direndam selama 2 jam di wadah plastik atau kaca. Baru kemudian ditaburkan dan ditutupi dengan selapis tanah tipis saja.

Tiap pagi dan sore harus disirami air dengan gembor sebab benih ini akan terpelanting melesat kalau diguyur air dengan keras dan besar karena ringannya bijinya. Benih buyar tidak mungkin berkecambah. Biar aman, kita buatkan tenda dari plastik tembus cahaya. Dengan cara menanam tomat seperti ini, persemaian tetap bisa mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari, tetapi aman bila tiba ada hujan dan angin kencang datang.

Pada usia seminggu benih tomat ini sudah menjelma menjadi kecambah yang mungil. Daunnya kecil, dua helai, dan warnanya hijau segar. Kalau sudah begini, kita mulai menyeleksi mana tanaman yang perlu di perlihatkan, dan mana tanaman yang harus diafkir. Penyeleksian dilakukan dengan memperhatikan kepesatan tumbuh tanaman dan besar kecilnya sosok helai daun. Tanaman yang paling tinggi dan nampak kokoh harus dipindahkan lebih dulu ke tempat penyapihan.

Apa itu tempat penyapihan? Sebetulnya sama saja dengan tempat persemaian. Hanya saja tempat ini khusus untuk kecambahan tanaman sebatang demi sebatang sehingga dapat tumbuh lebih baik dan kuat, daripada seandainya mereka dibiarkan tumbuh berdesak-desakan di persemaian.

Kalau bibit itu ditanaman langsung dikebun kebanyakan akan mati karena masih lemah di tempat penyapihan, setiap tanaman tomat dapat perhatian dan perawatan yang cukup sehingga siap dan kuat untuk dipindah tanamankan di kebun. Petani Jawa Barat membuat tempat penyapihan dari daun pisang sepanjang 5 cm, yang dibentuk menjadi berumbung bergaris tengah 3,5 cm, dan diisi dengan campuran tanah, diisi kompos, dan pasir berbanding 2:1:1.
Penyiranam dengan gembor di kotak penyemaian

Bibit tomat yang sudah kita seleksi tadi dipindahkan satu demi satu kedalam berumbung daun pisang ini. Kumpulan berumbung penyapihan berikut bibit tomat ini masih tetap ditaruh dibawah atap plastik, dan setiap hari dirawat seperti benih tomat di tempat persemaian. Sepuluh hari kemudian, bibit tomat yang mulai besar ini sudah bisa kita pindahkan ke guludan di kebun tempat penanamannya yang tetap, yang sudah di dipersiapkan 3-4 hari sebelumnya.

Penanaman di kebun


Kebun tomat sebaiknya berupa guludan tanah berukuran 25 cm x 1.200 cm yang di gemburkan dengan seksama. Tanah gembur itu kita campur kompos matang secukupnya dan di susun menjadi guludan setinggi 40 cm. Supaya cukup lembab guludan ini kita siram air sehari sekali selama 3-4 hari. Sesudah itu baru kita pindahkan bibit tomat dari tempat penyapihannya ke guludan. Mulailah tanaman tomat belajar tumbuh di udara terbuka.

Guludan seluas 0,25 x 12 m itu biasanya ditanami bibit satu deret memanjang dengan jarak 40 cm. Guludan yang satu dengan guludan kedua diberi jarak hanya 20 cm. Ini maksudnya untuk memudahkan ajir disatukan dengan ajir dari guludan di sampingnya. Pada pananaman pertama ini sekalian kita taburkan pupuk urea secukupnya, untuk membantu pertumbuhan bibit.

Merawat Tanaman


Bibit yang sudah ditanam sudah tentu perlu disirami air satu kali sehari. Tapi kalau udara terlalu panas, penyiraman di sekitar tanaman tomat harus dibuang habis, karena mereka menyaingi tanaman tomat. Pupuk Urea, TS, atau NPK kita berikan berselang-seling. Maksudnya, kalau pemberian pupuk pertamanya Urea, pemberian pupuk kedua tidak urea lagi tetapi TS atau NPK.
Pemangkasan untuk mengurangi serangan penyakit

Kalau tanaman di atas guludan sudah berumur 20 hari boleh kita berikan pupuk yang pertama. Dua bulan kemudian diberi pupuk lagi. Ketika akan panen, sekitar hari ke 75, diberi lagi pupuk yang terakhir. Kalau buah mulai bergelantungan pupuk tidak perlu lagi kita berikan, karena pengaruhnya tidak terlalu besar bagi pembesaran buah tomat.

Pencegahan penyakit dilakukan setiap 3 hari sekali, dengan menyemprotkan Dithane. Pemangkasan kita lakukan terhadap tunas-tunas muda dan pucuk batang. Pemangkasan dilakukan untuk mencegah jangan sampai tanaman bercabang banyak, dan buah yang tumbuh padanya kecil. Tiap batang cukup ditinggalkan 2 cabang utama saja.

Pemangkasan juga mengurangi kemungkinan serangan penyakit. Kapan mulai memangkas, bisa kita pakai patokan sederhana, jika tanaman sudah mengeluarkan 5 tangkai bunga, kita sudah boleh mulai mengadakan pemangkasan. Selain itu, kita juga harus menyeleksi bunganya, supaya buah yang akan kita panen kelak tumbuh besar-besar. Tiap cabang kita tinggalkan 8 bunga saja.

Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Semoga Bermanfaat
Sumber : Majalah Trubus